Rumput tetangga lebih hijau


Mengeluh.
Setiap orang pasti pernah mengeluh. Setiap keluhan yang keluar akan lebih besar peluang nya untuk membandingkan keberuntungan yang kita alami dengan keberuntungan orang lain. 

Berapa banyak diantara kita yang merasa rumput tetangga lebih hijau? Rejeki teman terlihat lebih besar?  Pekerjaan teman terlihat lebih sedikit di banding yang kita punya ? Seolah-olah kita adalah orang yang paling lelah sedunia. Tanpa sadar kita lebih sibuk membandingkan diri kita dengan orang lain, bukan nya sibuk membandingkan diri kita hari ini dengan diri kita kemarin agar diri kita esok lebih baik.

Rumput tetangga terlihat lebih hijau karena sang pemilik sibuk menyirami nya setiap hari. Sedangkan kita hanya sibuk melihat dia. Dia sibuk menjemput rejekinya, dia sibuk mengejar kebahagiaan nya, dia sibuk menutupi setiap kekurangan nya dengan kelebihan-kelebihan yang dia upayakan setiap hari. Sedangkan kita? Resah melihat dia mendapatkan rejeki lebih banyak, resah melihat dia lebih bahagia, dan resah karena dia memiliki banyak kelebihan yang tidak kita miliki.

Setiap kali kita merasa orang lain lebih beruntung keadaannya daripada yang kita alami, seharusnya kita kembali mengoreksi diri. Mungkin orang lain lebih pandai bersyukur sehingga kekurangan yang dia miliki tidak harus diumbar lewat keluhan-keluhan yang hanya akan menurunkan kwalitas diri kita.
Siapa yang tau rumput hijau yang kita lihat hanyalah rumput sintetis. Hanya saja dia pandai untuk menutupinya sehingga tidak perlu banyak orang tau bahwa itu hanyalah rumput buatan. 
Rumput yang kita punya yang selalu kita anggap tidak sehijau milik tetangga akan menjadi terasa hijau jika kita pandai menutupinya dengan perisai "rasa syukur".

Apakah  akan terlihat hebat ketika semua orang tau penderitaan-penderitaan yang kita alami? Tidak!
Apakah mereka ingin mendengar semua penderitaan yang kita alami? Tidak!
Hanya kita saja yang terlalu PD mengumumkannya kepada banyak orang. Tidak ada satu manusia pun sebenarnya yang memulai hari nya dengan pertanyaan "penderitaan apa yang sudah kamu alami hari ini?"
Mereka pun manuasia yang sama seperti kita. Manusia dengan segudang cobaan hidup, manusia yang juga memiliki masalah hidup. Jangan kita tambah lagi volume otak mereka dengan memori-memori yang kita anggap kesialan dalam hidup yang seolah-olah hanya kita sendiri yang mengalaminya.

Kita akan telihat lebih berkualitas ketika kita tidak mengeluh. Orang lainpun akan melihat rumput yang kita punya begitu hijau. Kita akan lebih di hargai ketika orang lain  tidak tahu bahwa sebenarnya kita tidak punya uang, kita akan lebih di hargai ketika kita terlihat tidak punya masalah.

Cukup diri kita sendiri yang tau masalah apa yang kita hadapi, jika kita ingin mencari jalan keluar atas masalah yang kita hadapi cukup bercerita kepada seseorang yang kita anggap mampu menolong kita mencarikan jalan keluarnya  dan bukan bercerita kepada banyak orang yang kita anggap seolah punya waktu untuk mendengar keluhan kita.

Berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain.
Cukup berlomba dengan diri kita yang kemarin bahwa "Riana hari ini harus lebih baik dari Riana yang kemarin. Agar Riana esok bisa lebih baik.
Ayo rubah nama "Riana" dengan nama mu, ini menyenangkan!!

Life is so short, enjou your life!


0 comments:

Post a Comment